Seiring makin menjamurnya toko online fashion tentu akan timbul pertanyaan bagaimana dan dimana produk-produk fashion tersebut dibuat? Pada dasarnya ada beberapa tipe toko online fashion jika didasarkan dari sumber produknya yaitu toko online yang memproduksi sendiri (baik yang mempunyai in house production ataupun lewat cara makloon), toko online yang menjual/memasarkan produk/brand orang lain (reseller/dropshipper) dan toko online yang mengaku punya produk (brand) sendiri tapi sebetulnya hanya memasang label brandnya pada produk impor/produk orang lain.

Tipe toko online pertama tentu lebih kompleks dibandingkan tipe yang kedua dan ketiga. Tipe toko online pertama bisa dikatakan pengusaha/pebisnis sejati karena dia harus memikirkan dari mulai tahapan produksi sampai bagaimana menjualnya sedangkan tipe yang kedua lebih cenderung menjadi marketer/penjual/pedagang tanpa ikut memikirkan keruwetan di bagian produksi.

Toko online fashion yang memproduksi sendiri  produknya bisa dibagi menjadi tiga jenis yaitu toko online yang memang memiliki sendiri workshop/in house production, toko online yang memproduksi pakaian dengan cara makloon (memproduksi di luar) dan toko online yang memproduksi pakaian dengan cara gabungan (in house production dan makloon). Jadi kalau ada toko online yang mengaku membuat sendiri atau istilah kerennya self manufactured, bisa ditanyakan detailnya, punya in house production atau dimakloonkan?

Masing-masing tipe produksi pakaian tersebut diatas memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Kelebihan dari in house production adalah pemiliki toko online bisa mengontrol dan mengawasi langsung proses produksi sehingga bisa lebih terkendali terutama dari sisi jadwal produksi yang lebih pasti sedangkan kekurangannya adalah pengelolaannya lebih rumit karena membutuhkan modal yang cukup besar (membeli/menyewa tempat produksi dan peralatan yang dibutuhkannya), harus merekrut pegawai sendiri dan mengawasinya agar bisa bekerja maksimal. Selain itu dari sisi kapasitas produksi, in house production akan sangat tergantung dengan kekuatan modal pemilik karena untuk memproduksi banyak pakaian dibutuhkan sumber daya fisik dan manusia yang cukup banyak/besar.

Disisi lain, produksi pakaian dengan cara makloon memberikan kemudahan dari sisi produksi karena pemilik toko online tidak perlu memikirkan keruwetan untuk memiliki dan mengelola tempat produksi tapi cukup memanfaatkan jasa makloon pakaian di konveksi/pabrik garmen untuk memproduksi pakaian. Selain itu dari sisi kapasitas produksi pun cara makloon lebih fleksibel karena kita bisa mencari tempat produksi sesuai dengan kapasitas yang kita butuhkan. Meskipun terlihat lebih mudah, produksi pakaian dengan cara makloon juga memiliki kelemahan dari sisi pengawasan karena proses produksi tidak dalam pengendalian/pengawasan kita, bisa jadi produk akhir dari proses makloon tersebut tidak sesuai dengan ekpektasi.

Cara produksi secara makloon banyak digunakan brand fashion international  untuk menyiasati kebutuhan produksi yang banyak dan menekan biaya produksi. Jika kita mencermati label-label brand tersebut maka akan kita temukan dimana produk tersebut dibuat. Sebagian besar produksi dari brand-brand tersebut dilakukan di negara China atau negara-negara berkembang seperti Vietnam dan Indonesia.

Uniqlo, salah satu brand fashion ternama asal Jepang memiliki rekanan 242 pabrik garmen di seluruh dunia, tapi hanya ada dua pabrik yang beroperasi di Jepang sisanya tersebar di beberapa negara di seluruh dunia diantaranya China, Vietnam, Bangladesh dan Indonesia. Di negara kita sendiri, terdapat beberapa pabrik garmen yang memang sudah menjadi langganan sebagai tempat produksi dari brand-brand international tersebut salah satunya adalah PT Pan Brothers Tbk yang memproduksi berbagai brand ternama international seperti Uniqlo, Adidas, H&M, Lacoste, Prada, Armani dan banyak brand lainnya. Selain PT Pan Brothers Tbk, ada juga PT Sri Rejeki Isman Tbk (PT Sritex) yang diklaim sebagai pabrik garmen terbesar di Asia Tengara. PT Sritex dikenal sebagai pemasok utama seragam militer berbagai negara di Dunia dan produsen beberapa brand international termasuk Zara, Uniqlo dan H&M.

Untuk skala yang lebih kecil seperti toko online yang tingkat penjualannya sudah cukup tinggi, cara makloon atau bekerja sama dengan pabrik garmen/konveksi adalah salah satu cara yang bisa ditempuh untuk menyiasati kebutuhan produksi yang cukup tinggi karena seperti sudah disebutkan diatas, untuk membangun in house production sendiri dibutuhkan modal yang cukup besar. Apapun cara produksi yang dipilih oleh toko online, selama produk jualannya merupakan hasil karya anak negeri dan dibuat di Indonesia baik hasil in house production maupun makloon (bukan tempel label ke produk impor), patut kita dukung dengan sepenuh hati supaya produk dalam negeri bisa menjadi raja di negeri sendiri.

Close
Close
Sign in
Close
Cart (0)

Keranjang Belanja Kosong Keranjang Belanja Kosong





0
    0
    Keranjang Belanja
    Your cart is emptyReturn to Shop
    WhatsApp chat